Pages

Minggu, 30 Desember 2012

PERTAMBANGAN EMAS

Emas sekarang sedang jadi tren. Entah itu untuk investasi atau untuk perhiasan. Atau kedua-duanya. Sebetulnya ini bukan cerita baru. Namun semenjak dunia sekarang akrab dengan krisis ekonomi dan inflasi, orang mulai menengok emas sebagai media investasi yang (katanya) harganya stabil dan selalu naik.

Emas adalah unsur logam yang bersifat lembek, mengkilap, kuning, berat, mudah dibentuk, dan ulet. Dan terpenting adalah sifat emas yang tidak mudah beraksi dengan bahan kimia lainnya yang menjadikannya bahan mulia, memiliki simbol kimia Au (dari bahasa latin Aurum), mempunyai nomor atom 79 dan berat atom 196,97. Kode ISO-nya adalah XAU. Satuan berat emas dinyatakan dalam beberapa unit, diantaranya adalah grain, oz, dan gram.


Karat adalah tetapan yang biasa digunakan untuk menyebutkan kadar kandungan emas. Untuk mengenal emas, kita terlebih dahulu mengenal istilah "kadar" dalam emas. Kadar merupakan tingkat keaslian emas, atau jumlah kandungan kemurnian emas. Kadar 24 karat dinyatakan sebagai emas murni. Jadi emas kadar 23 karat berarti tingkat kemurniannya adalah 23/24 X 100% atau sekitar 95,8%.

Jadi bila emas kadar 22 karat dengan berat 15 gram maka kandungan emas murninya = 22/24 x 15 = 13.75 Gram.
Untuk mempermudah, sudah tersedia tetapan untuk menentukan karat berdasar kadarnya. Menurut SNI (Standart Nasional Indonesia) - No : SNI 13-3487-2005 standard karat sbb:


KARAT KADAR EMAS

24 K = 99,00 - 99,99%
23 K = 94,80 - 98,89%
22 K = 90,60 - 94,79%
21 K = 86,50 - 90,59%
20 K = 82,30 - 86,49%
19 K = 78,20 - 82,29%
18 K = 75,40 - 78,19%




oke setelah anda sekalian terpesona dengan keindahan emas, sekarang mari kita lihat perkembangan emas di negeri kita ini, indonesia.

Petaling Jaya - Tambang emas di belahan dunia memang menjadi incaran perusahaan-perusahaan raksasa. Tak ayal, di Indonesia sendiri perusahaan-perusahaan asing memegang peranan penting di beberapa tambang emas dalam negeri.

Sebut saja PT Freeport Indonesia dan beberapa perusahaan asing lain yang 'menguasai' emas Indonesia. Tapi tahukah anda perusahaan asal Indonesia juga 'menjajah' tambang emas negara tetangga seperti Malaysia.

Dalam laporan The Star, seperti dilansir Senin (5/11/2012), para penambang emas di Negeri Jiran tersebut ternyata juga didominasi asing.

Perusahaan penambang emas di Malaysia antara lain, Peninsula Gold Ltd yang merupakan perusahaan yang telah listing di London kemudian ada CNMC Goldmine Golding dan dua perusahaan asal Kanada yakni Monument Mining Ltd dan Olympus Pacific Minerals Inc juga 'menjajah' emas Malaysia.

Salah satu perusahaan lain yang berekspansi di Malaysia yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama.

Bukit Makmur Mandiri Utama 'menguasai' tambang yang terletak di Penjom, Malaysia. Awalnya, tambang di Penjom ini dikuasai oleh Norwegian Avocet Mining Plc sebelum diambil alih oleh Bukit Makmur Mandiri Utama.

The Star menyebutkan, Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan kontraktor tambang terbesar kedua di Indonesia. Tambang di Penjom memproduksi 39,150 ounce emas dalam 9 bulan terakhir di 2010 lalu.

Dalam pemberitaan The Star, ternyata memang tak hanya di Indonesia saja yang dikuasai jajahan asing di sektor pertambangan namun Malaysia sendiri dikuasai 5 penambang 'asing' di negaranya.

Menelusuri Indonesia, kompleks tambang emas Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua masih jadi yang terbesar di dunia sampai saat ini. Selain emas, tambang tersebut juga penghasil tembaga dan perak.

Tahun lalu tambang tersebut memproduksi 1,44 juta ounces emas atau mencapai sekitar 40,8 ton (1 ounce = 28,35 gram). Jika harga emas saat ini katakanlah Rp 500 ribu, maka dari emas saja bisa menghasilkan sekitar Rp 20 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknik Elektro

Teknik Elektro